Rabu, 01 Februari 2012

MALPRAKTEK


Ayo kanca-kanca podo dolanan, mumpung isih isuk lan ora ana pelajaran… ojo podo mureng, ayo dolanan dokter-dokteran…

DOKTER MASUK RIANG MENARI-NARI.

Dokter
Seperti dua sisi mata uang, Dokter sangat benci sekali dengan penyakit, tetapi dokter juga mencintai penyakit. Ya… jika tidak ada penyakit, semua orang pasti sehat, jika semua orang sehat, tentu tak akan ada yang berobat, jika tak ada yang berobat, nasib dokter bisa sekarat
MUSIK
Warga
(terburu-buru) gawat bu dok gawaaaat!!! Semua warga terserang wabah sakit perut
Dokter
eh, sejak kapan wabah sakit perut itu menyerang para warga?
Warga
Saya tidak tahu pasti apa yang mereka kosumsi bu dok!!! saya juga tidak tahu sejak kapan mereka mulai merasakannya,  kemarin waktu nonton tivi bareng dirumah saya, mereka masih baik-baik saja.
Dokter
(bicara pada dirinya sendiri) asu, pasti ini karena ulah penyakit! ah, darah kedokteranku menggelora, aku harus segera mengatasinya! penyakit sudah bertidak di luar batas! aku harus mencegahnya sebelum dia tambah menjadi-jadi (ke warga) Baiklah, ayo segera lakukan penyelamatan sebelum wabah itu menular ke warga-warga yang lain. Suruh para warga datang kemari!
Warga
Baik bu dok! (keluar)
Dokter
Alhamdulillaaaaaahhh… ternyata penyakit masih ada, seperti dua muda-mudi pacaran, obat dan penyakit diciptakan berdampingan, obat dan penyakit saling membutuhkan. , penyakit tanpa obat, ia pasti akan kesepian karena tak ada yang diajak bertengkar. Tanpa penyakit tentu obat tak akan berguana. Terima kasih penyakit kau membuat dokter seperti saya ini masih merasa berguan bagi masyarakat. Terimakasih
MASUK BEBERAPA WARGA SAKIT PERUT. MEREKA NAMPAK MEMEGANGI PERUT MEREKA
Warga
(merintih sakit) Tolong kami bu dok!
Dokter
Baiklah aku akan menolong sampean semuanya, karena itu memang sudah tugasku.
Warga
Tolong kami dok, kami sudah tidak tahan merasakan sakit ini, cepat atasi penyakit ini dok! Kalau perlu tidak apa-apa menggunakan kekarasan, asal kami cepat sembuh bu dok! Kami tidak tahan
Dokter
Lho, lho… jangan grusa-grusu menggunakan kekerasan, tidak baik! Penyakit itu seperti wanita, perlu perlakuan halus untuk menakhlukkannya, perlu rangkulan hangat untuk membuat mereka klepek-klepek… baru setelah itu kita bebas memperlakukannya, kita hajar, kita tindih, kalau perlu kita mampuskan
Warga
Tapi kami ragu, apakah penyakit bisa dikalahkan dengan cara itu?
Dokter
Percayalah, saya ini seorang dokter! saya sudah lama bergaul dengan berbagai macam penyakit, saya paham banyak luar dalam dengan penyakit, saya tahu bagaimana harus menghadapi penyakit, yakinlah madep manteb menyang ngarep menghadapi penyakit. Hanya dengan menggunakan rumus cium, sayang, belai lalu mampuskan! Ingat dengan rumus cium, sayang, belai, lalu mampuskan! Lebih cepat lebih baik. Laksanakan!
WARGA MENURUTI KATA DOKTER, LALU BERGEGAS MELAWAN PENYAKIT TAK LAMA KEMUDIAN PARA WARGA WARGA MASUK PERUTNYA MEMBESAR, MEREKA HAMIL
Dokter
(kaget) lho, Kenapa dengan sampean? Perut sampean kenapa?
Warga
Aku hamil, bu dok!
Dokter
Siapa yang menghamili sampean?
Warga
Penyakit bu dok!
Dokter
Kok bisa?
Warga
Karena kami menuruti kata-kata bu dok! Bu dok menyuruh kami menakhlukan penyakit dengan rumus cium, sayang, belai, lalu mampuskan
Dokter
Iya, lalu apa yang salah dengan saya?
Warga
Kami menjalankan Rumus yang bu dok beri. Kemarin kami menjumpai penyakit, pertama-tama kami kenalan, lalu kami saling sayang, saling membelai, saling cium dan akhirnya inilah yang kami dapat. Kami mampus sendiri. kami dikalahkan penyakit bu dok!
Dokter
Itu namanya sampean yang ceroboh, Itu karena sampean grusa-grusu dalam menjalankan rumus itu!
Warga
Bu dok, kami wanita! Setalah kami coba, ternyata Rumus yang bu dok sarankan, itu tidak cocok buat wanita! Kami lupa kami ini juga wanita. Ketika wanita mencintai, wanita itu sendiri yang menjadi korban. (menunjukkan perut besarnya) ini lah buktinya, bu dok!
Dokter
lalu bagaimana dengan penyakit yang sampean temui itu?
Warga
Penyakit itu juga mampus bu dok
Dokter
Artinya cara yang saya sarankan berhasil kan?
Warga
Iya penyakit itu berhasil kami mampuskan, dia mati lemas, dia berhasil kami mampuskan perlahan-lahan dengan Rumus itu, tapi dia meninggalkan benih-benih penyakit dalam perut kami.
Dokter
Itu bukan urusan saya! Saya hanya menunjukkan bagaimana cara membunuh penyakit
Warga
Lalu, bagaimana dengan benih penyakit yang kami kandung? Siapa yang bertanggung jawab?
Dokter
Itu resiko sampean!
Warga
Bu dok yang memberikan rumus itu, artinya bu dok harus bertanggung jawab!
Dokter
Jika Rumus yang saya beri itu salah, kenapa kalian tetap melakukannya?
Warga
Karena kami percaya dengan bu dok! Karena bu dok adalah dokter yang pasti paham bagaimana mengatasi penyakit. Bu dok malpraktek! Bu dok harus bertanggung jawab.
WARGA-WARGA YANG LAIN MASUK DENGAN PERUT MEMBESAR.
Warga
Bu dok malpraktek! Bu dok malpraktek! Bu dok tanggung jawab! Bu dok tanggung jawab
WARGA-WARGA MENGERUBUTI DOKTER. DOKTER MERONTA-RONTA. WARGA MAKIN GANAS.
***belum selesai**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar