NI PUTUT Dan KI
PUTUT
: sepasang orang-orangan sawah yang datang dari negeri
dongeng untuk membantu anak-anak menjaga sawah
PANGGUNG
GELAP
MUSIK
RANCAK, LAMPU PERLAHAN MENYALA
DUA
ANAK JOKO DAN TINI, MEREKA KAKAK-ADIK YANG
DITUGASKAN ORANG TUA MEREKA UNTUK MENJAGA SAWAH, MEREKA MENJAGA SAMBIL
BERMAIN-MAIN, TERLIHAT MEREKA SANGAT ASYIK
Joko : kau cukup gesit juga ya tin?
Tini : ah, tidak! Mas joko saja yang lamban! Weeekkk….
Joko : aku kejar lagi kau tin!
Tini : coba saja kalau bisa! Weeeekkkk….
JOKO
MENGEJAR, TINI CUKUP GESIT MENHINDARI KEJARAN JOKO, JOKO PUN LELAH
Joko : (kelelahan) sudah dulu tin
main-mainnya!
Tini : ah… mas joko payaaahhh! Tini masih mau
main, mas!
Joko : cukup tin! main-main sih boleh biar ga
bosan tapi jangan terlalu sering! (menghela napasnya) Sekarang kita harus
fokus menjaga sawah kita dari serbuan segala hama-hama termasuk hama tikus yang
sekarang sedang merebak!
Tini : kenapa kalau kita menjaga sambil main-main?
Joko : karena kalau kita main-main, kita jadi
lengah! Kalau kita lengah nanti hama-hama itu dengan mudah menghabiskan padi
kita
Tini : memang kenapa kalau hama-hama itu
memakan padi kita? Mereka kan juga mencari makan?
Joko : iya aku tahu itu, tin! Tapi mereka bisa
merusak padi kita! Kalau rusak kita akan gagal panen! Kalau gagal panen, kita
mau makan apa? Bapak-emak kita sudah susah payah menanamnya, masa kita yang
hanya ditugasi menjaganya saja malah membiarkan padi kita dihabisi hama-hama
itu seenaknya?
Tini : bukankah mereka ditakdirkan seperti itu, mas? Jadi
mereka tidak salah kan?
Joko : iya Dan kita ditakdirkan untuk membasmi
mereka! Kalau kita membiarkan mereka merusak padi kita, artinya kita yang
bersalah! Kita sudah melawan takdir! (memandang lembut tini) tini,
adikku sayang! Sudah, kita jangan berdebat ya! Jangan sampai karena debat ini,
lantas kita melupakan tugas utama kita! tugas yang diamanatkan orang tua kita
untuk menjaga sawah! kita harus menjalankan tugas ini dengan baik!
MUSIK
MENCEKAM TIBA-TIBA, LAMPU PANGGUNG KELAP-KELAP
Tini : suara apa itu, mas?
Joko : (melihat kesuatu arah) gawat! Tikus
tikus sawah mulai menyerbu sawah kita, tin!
Kawanan Tikus : (menyanyi)
Kami
tikus tikus tak pernah kenal lelah
Gesit
pun lincah curi padi di sawah
Kami
tikus tikus tak pernah kenal galau
Pandai
tipu menipu tanpa malu malu
Kami
tikus tikus tak pernah kenal kenyang
Demi
perut apapun kami kan ganyang
Kami
tikus tikus tak pernah kenal takut
Tak
ada lawan yang tak kan huuuhh...
mengkerut
Tak
kenal takut
Tak
kenal lelah
Tak
kenal galau
Tak
kenal kenyang
Tak
kenal takut, tak kenal lelah, tak kenal kenyang, tak galau, tak kenal, tak
kenal, tak kenal....
TIKUS_TIKUS
SAWAH MENYERBU, SEMUANYA JADI RIUH, JOKO DAN TINI PANIK, MEREKA BERDUA SIBUK
MENGHALAU TAPI TIDAK BERHASIL, MESKI UKURAN TUBUHNYA KECIL, TIKUS_TIKUS SAWAH TERLALU
BANYAK DAN GESIT. MEREKA BEGITU LAPAR,
KARENA LAPAR MEREKA JADI GANAS. JOKO DAN TINI KETAKUTAN DAN NAIK KE TEMPAT YANG
LEBIH TINGGI.
Joko : Pergi kalian! jangan makan padi
kami! Huuuussshhh… (memeberanikan diri turun dari tempat aman untuk mencoba
menghalau dengan alat seadanya tapi tikus-tikus semakin banyak dan ganas)
pergi kalian! huuusshh… huuusssshh… enyah dari sawah kami! Enyaaahhh…..
JOKO
KALAP MENGUSIR TIKUS_TIKUS, SEMENTARA TINI MASIH KETAKUTAN DITEMPATNYA.
KEMUDIAN MEMBERANIKAN DIRI UNTUK MENARIK JOKO KEMBALI KETEMPAT YANG LEBIH AMAN.
Tini : sudah mas, mereka terlalu banyak Dan
ganas! Kita hanya berdua! Sawah kita pun terlalu luas dan Tenaga kita tidak
cukup untuk menjaganya.
Joko : tapi mereka telah memakan padi kita! Ini
tidak buisa dibiarkan tin! Padi sumber kehidupan kita, tin! Kita bisa tumbuh
besar karena padi tin! Padi ini adalah hak kita! Maka kita wajib
mempertahankannya! Aku tidak boleh tinggal diam menyaksikan padi kita diambil
seenaknya! Aku akan tetap melawannya! (berusaha pergi lagi, tapi digandoli
tini)
Tini : kita tidak bisa sendirian mas! Kita
butuh pertolongan!
Joko : pertolongan? Kamu mau minta tolong pada
siapa? Disini hanya ada kita berdua tin! Lagi pula siapa yang mau membantu
kita? Anak-anak yang lain juga pasti sedang sibuk mengusir hama-hama yang
menyerbu sawah-sawah mereka!
Tini : siapa bilang hanya kita berdua! (menunjuk
orang-orangan sawah) Ada ni putut Dan ki putut yang akan menolong kita!
Joko : mereka hanya orang-orangan sawah! Benda
mati bisa apa? Sedang kita yang hidup saja keteteran mengatasi tikus rakus itu!
Tini : apa mas joko lupa, setiap mau tidur,
bapak selalu mendongengi kita dengan cerita ni putut Dan ki putut? mereka
sepasang orang-orangan sawah yang disusupi roh baik yang akan membantu
anak-anak menjaga sawah! Mereka akan hadir kalau kita minta!
Joko : iya, aku tahu, tapi itukan hanya
dongeng, tin! Mana ada mereka di kehidupan nyata!
Tini : bisa saja, mas! Mas joko ingat kata
wak guru, “kehidupan adalah dongeng yang paling nyata” iya kan mas! Dan Apa
salahnya kalau kita mencobanya!
Joko : terserah kau tin! Aku tetap tidak
percaya! yang kita butuhkan sekarang adalah tindakan nyata bukan angan-angan! Aku
tidak mau terjebak pada angan-angan tidak masuk akalmu itu! Aku akan mengusir
tikus-tikus itu dengan usahaku sendiri! paling tidak ini adalah tindakan paling
nyata yang bisa kuperbuat! (meloncat kembali mengusir tikus) tikus
rakus! Pergi kalian! pergiiiiiiiiii………..
SEMENTARA
JOKO SIBUK MENGUSIR TIKUS, TINI TETAP DITEMPATNYA MENGUCAPKAN MANTRA-MANTRA
UNTUK MEMANGGIL NI PUTUT DAN KI PUTUT. JOKO TAMPAK KELELAHAN MENGATASI TIKUS-TIKUS
SAWAH ITU.
TERNYATA
BENAR, ORANG-ORANGAN SAWAH YANG SEMULA TERLIHAT MEMATUNG DI PANGGUNG MULAI
BERGERAK PERLAHAN DAN SEMAKIN CEPAT. ORANG-ORANGAN SAWAH ITU KEMUDIAN MENGUSIR TIKUS
SAWAH ITU. HASILNYA SEKALI DUA KALI KIBASAN TANGAN, ORANG-ORANGAN SAWAH ITU
BERHASIL MENGUSIR KAWANAN TIKUS ITU PERGI. SETELAH SEMUANYA BERES SEPASANG
ORANG-ORANGAN SAWAH ITU KEMBAI MEMATUNG. ROH BAIK TELAH KELUAR DARI SUSUNAN
KAYU MEYERUPAI MANUSIA TUA ITU.
Joko : (tertegun) ini bukan mimpi kan,
tin? ini bukan dongeng kan tin? Mereka nyata? Ni putut…. Ki putut………..
Tini : (tersenyum Dan mengangguk perlahan,
lalu mengalihkan pandangannya ke ni putut Dan ki putut) Terimakasih ni
putut, ki putut telah membantu kakakku mengusir tikus-tikus itu dari sawah
kami.
Joko : (kegirangan) tini! Aku senang
sekali tin tikus-tikus itu telah pergi! Sawah kita bebas dari tikus-tikus yang merusak
padi kita! Padi kita akan tumbuh subur! Kita akan panen besar, tin! bapak dan
emak pasti senang!
Tini : iya mas, tapi jangan lupa bersyukur
pada Tuhan Dan berterimakasih pada ni putut Dan ki putut yang telah membantu
mas joko mengusir kawanan tikus sawah itu!
Joko : iya… iya tin! (menghampiri orang-orangan sawah) terima kasih ni
putut! Terimakasih ki putut! Terimakasih…. (ke tini) tin, terimakasih
padamu, kamu telah berdoa kepada Tuhan sehingga dua orang-orangan sawah itu
hadir menolong kita! Aku sadar bahwa usaha tanpa doa tidak ada apa-apanya! (memeluk
dengan penuh kasih tini adiknya)
Tini : iya, mas! Doa yang tini ucapkan pun
tanpa usaha mas joko yang gigih juga tidak ada apa-apanya, mas! Tuhan hanya
akan menolong hambanya yang mau gigih berusaha, mas! Ni putut Dan Ki putut ini
adalah bentuk pertolonganNYA.
Joko : (melepas pelukannya) baiklah
tini adikku! Mari kita kabarkan kepada teman-teman kita yang lain, anak-anak
penjaga sawah lainnya! Bahwa hari ini Tuhan telah menghadirkan ni putut Dan ki
putut, sepasang orang-orangan sawah yang datang dari negeri dongeng telah
berhasil mengusir tikus-tikus minggat dari sawah kita
LAMPU
PADAM MUSIK RANCAK
PERLAHAN
NYALA KEMBALI.
ANAK-ANAK
YANG LAIN MASUK MEMBAWA PATUNG NI PUTUT DAN KI PUTUT, MEMAINKANNYA SAMBIL
BERNYANYI
Anak-anak : kami anak anak yang lahir dari
rahim dongeng bapak-emak kami sebelum tidur, maka jangan kaget jika mereka yang
datang dari negeri dongeng hadir disini membantu kami. “Kehidupan adalah
dongeng paling nyata” kata wak guru, “kalau begitu dongeng juga adalah
kehidupan paling fiksi” kehidupan Dan dongeng tidak bisa dipisahkan, dongeng Dan
kehidupan bukan suatu dikotomi yang harus dibedakan, dongeng Dan kehidupan
adalah satu kesatuan. ini adalah kehidupan dongeng, ini adalah dongeng
kehidupan. Jangan pisahkan! Jangan putus dongeng dari kehidupan anak-anak! Kami
ingin dongeng tetap hidup di kehidupan kami! hantarkan kami tumbuh dewasa!
MUSIK
RANCAK LAMPU PADAM KEMBALI
SELESAI
“Pertolongan Tuhan pasti datang meski kadang tak terduga
& tak masuk akal”
Wahyu subekti
Pandanrejo, 18 Maret 2013
Untuk adik-adikku yang menerbangkan mimpinya ke langit biru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar